Apa itu Taksub?
Pada pembahasan kita kali ini tentang apa itu taksub.
Semua yang berlebihan akan membuahkan hasil yang tidak baik, dalam hal apapun.
Sebaiknya kita menyikapi sesuatu itu lebih memilih pertengahan saja
(sedang-sedang saja), tidak berlebihan. Sikap yang berlebihan hanya akan
mematikan akal sehat kita dalam melakukan suatu hal, wajarlah dalam bersikap
dan bijaklah dalam bertindak.
Apa itu Taksub? Taksub dalam bahasa Arabnya dieja Taasub atau dengan
kata lain fanatik adalah kepercayaan terhadap sesuatu atau seseorang yang
berlebihan. Maknanya mengikut Kamus Dewan Edisi Keempat halaman 1561 bermaksud
keyakinan yang keterlaluan kepada sesuatu atau seseorang, juga membawa maksud
fanatik.
Taksub mampu membuat kita menjadi sangat bodoh ( walau
kita pandai ) dan mampu membawa kita kemana saja arah yang diarahkan oleh
mereka yang kita taksubkan, yang menyebabkan akal dan fikiran kita sudah
dipandu arahkan. (www.themalaymailonline.com).
Taksub atau fanatik juga bisa difahami sebagai
pegangan terhadap sesuatu tanpa melihat kebenaran yang ada didalamnya. Dalam
Kamus Besar Bahasa Melayu Utusan (1995: 476), maksud dari taksub adalah
tegar hati, kuat pegangan, kuat keyakinan dan kuat kepercayaan. Fanatisme
juga ialah kepercayaan yang sangat kuat, terlampau kuat atau kepercayaan yang
kuat. (Apiecesofain.blogspot.co.id)
Artikel Terkait : Berlakulah
Adil dalam Menilai!
Jika mengacu pada Webster's Third New International
Dictionary, 1986 yang kami kutip dari Apiecesofain.blogspot.co.id
Fanatik adalah seseorang yang menunjukkan kegairahan yang melampaui batas dan
kegigihan dalam ketaatan yang membabi buta khususnya terhadap beberapa perkara
yang kontroversi (seperti dalam agama, politik ataupun falsafah).
Biasanya seseorang tersebut menyeru terhadap
pegangannya terlalu bersemangat sedangkan hal tersebut adalah suatu desakan
yang tanpa mempunyai alasan dan tanpa tolerir (tolak-ansur berarti mentolerir
bahasa melayu terjemahan google translate).
Menurut Prof Dr Jamal Farouq Al-Daqqaq yang
mendefinisikan taksub adalah suatu kecenderungan seseorang yang disertai hawa
nafsu untuk memenangkan suatu mazhab atau pandangan yang dipeganngnya atas
pandangan orang lain yang berbeda, serta berusaha menjatuhkan pandangan yang
berlainan tersebut. (Amarismat.com)
Jadi bisa disimpulkan bahwa taksub adalah kepercayaan
kepada suatu hal yang terlalu kuat dan berlebihan tanpa memakai akal pikiran
yang jernih, yang menyebabkan kita tidak menerima pendapat atau pegangan orang
lain dan memeperdebatkannya bahkan menjatuhkan pendapat orang lain sehingga
menganggap kepercayaan kita tersebut yang paling benar walaupun keyakinan
tersebut salah.
Artikel Terkait : Melampaui
Batas
Taksub biasanya dilakukan untuk mempercayai sesuatu,
seperti golongan, ormas, tokoh agama, tokoh politik dan lain sebagainya. Taksub
kepada seseorang, golongan atau tokoh-tokoh tertentu akan mematikan akal sehat
seseorang walaupun ia cerdas, ia akan mempertahankan ideologi, pendapat secara
membabi buta tanpa alasan yang jelas dan masuk akal. Sikap ini hendaknya
dihindari agar kita bisa terhenti dari hal yang berlebihan.
Hendaknya kita bijak dalam melakukan sesuatu, baik itu
kepercayaan, atau apapun itu. Untuk melihat tokoh, lihatlah tokoh itu secara
menyeluruh dan realistis, sesuai dengan kenyataan. Jika memang dia salah arah
hendaknya jangan diikuti dan jika memang ia pada jalan yang benar, kita boleh
mengikutinya.
Pakailah akal sehat dan berpikir jernih dalam menilai
sesuatu, agar tidak terjebak dalam lubang yang salah. Hal tersebut hanya akan
menyesatkan akal pikiran kita dan juga perbuatan kita. Kita akan terjebak pada
perbuatan yang sesat sesuai dengan panduan yang mereka berikan pada kita.
Hal diatas juga berlaku pada ormas, golongan, tokoh
politik dan sejenisnya. Kita tetap menjaga hati dan akal pikiran kita, agar
tidak berlebihan dalam melakukan sesuatu dan memakai akal pikiran yang sehat
dan berpikir jernih. Nilailah sesuatu secara menyeluruh dan teliti dengan
baik, sehingga kita tidak mudah untuk disesatkan.
Artikel Terkait : Permudah
Jangan Dipersulit!
Lalu bagaimana solusi yang tepat untuk menyikapi
penomena taksub tersebut? Dalam tuntunan agama Islam, kita hanya bisa berpegang
teguh dengan Alquran dan Sunnah (Hadis Nabi SAW). Jangan panatik dengan
siapapun selain bergantung pada Allah (Al-Quran sebagai pedoman) dan mengikuti
tuntunan Nabi SAW (Hadis sebagai tuntunan). Dengan begitu kita tidak tersesat
dengan pendapat-pendapat yang menyimpang dari ajaran Allah SWT dan tuntunan
Nabi SAW.
Sehebat apapun seseorang pasti mempunyai kelemahan dan
kekurangan, bahkan mereka pernah melakukan kekhilafan dan kesalahan. Sehingga
tidak patut bagi kita untuk terlalu menyanjung mereka secara berlebihan dan
melampaui batas. Setiap manusia adalah tempat salah dan lupa, tidak pantas kita
kultuskan dan dijadikan suatu hal yang sempurna tanpa cacat sedikitpun.
Demikianlah pembahasan tentang apa itu taksub,
hendaknya kita bijak dalam menilai sesuatu. Memakai akal pikiran yang sehat dan
jernih agar kita tidak mudah untuk disesatkan.
0 Comments:
Berkomentarlah dengan bijak!