Akhir
tahun 2017 Forbes kembali merilis daftar
50 orang terkaya Indonesia. Ada 2 nama yang kembali menduduki peringkat
pertama orang terkaya di Indonesia. Nama kedua orang tersebut adalah Budi dan
Michael Hartono.
Kedua
nama tersebut selalu menempati posisi orang terkaya Indonesia selama 9 tahun
berturut-turut. Perlu diketahui, ternyata kekayaan 50 orang tersebut rata-rata
mencapai USD126 miliar atau USD1.701 triliun (kurs Rp13.500 per USD).
Chief
Editorial Advisor Forbes Indonesia Justin Doebele mengatakahn bahwa baru
pertama kalinya total kekayaan 50 orang Indonesia bisa tembus lebih dari US$
100 miliar seperti yang dikutip dari laman forbes.
Kekayaan
sejumlah orang tahun 2017 lebih besar dan melesat melampaui tahun lalu.
Contohnya saja Budi dan Michael Hartono, yang mencapai US$ 32,3 miliar atau
setara Rp 436 triliun. Tentu angka ini melonjak US$15,2 miliar atau sekitar
Rp205 triliun, jauh dibanding tahun lalu yang berkisar hanya US$ 17,1 miliar.
Artikel
Terkait : 10
Negara dengan Koneksi Internet Tercepat 2017
Kenaikan
signifikan kekayaan keluarga Hartono tersebut terutama disebabkan naiknya
hampir 50 persen dari nilai saham mereka pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
yang diversifikasi dengan cara mengambil saham BCA yang terpuruk akibat krisis
keuangan pada 1997-1998.
Pada
tahun 2017 mereka menaikkan kepemilikan sahamnya pada BCA dari 47 persen
menjadi 55 persen. Untuk selanjutnya mereka berencana untuk membeli perusahaan
perangkat game Singapura Razer, yang baru-baru ini terdaftar di bursa Hong
Kong.
Sementara
itu yang menempati posisi kedua adalah Juragan Minyak Sawit Eka Tjipta Widjaja
dengan total kekayaan $9,1 miliar atau sekitar Rp122 triliun, naik US$3,5
miliar atau Rp47 triliun. Diikuti urutan ketiga Susilo Wonowidjojo Pemilik
Perusahaan Rokok Gudang Garam, dengan kekayaan mencapai US$8,8 miliar atau
sekitar Rp118 miliar.
Dari
10 orang yang mempunyai kekayaan yang dirilis oleh Forbes,
sembilan diantaranya mengalami kenaikan kekayaan diatas 10 persen sepanjang
tahun 2017 seiring naiknya harga saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada
waktu yang sama mengalami kenaikan sekitar 17 persen (yoy).
Seperti
yang telah dijelaskan oleh Forbes diatas bahwa total kekayaan 50
orang terkaya di Indonesia mencapai US$ 126 miliar atau setara Rp 1.701 triliun.
Tentunya jumlah ini meningkat jauh bila dibandingkan dengan tahun lalu, yang
jika dijumlahkan berkisar pada US$ 99 miliar atau sekitar Rp1.336 triliun.
Artikel
Terkait : Profesi
dengan Gaji Fantastis di Indonesia
Menurut
Forbes melesatnya kekayaan mereka disebabkan 2 hal, yaitu
kenaikan harga saham dan program tax amnesty. Program ini tentunya membuat
orang-orang kaya banyak yang mendeklarasikan kekayaannnya yang memang dulu
tersembunyi.
Selain
itu Forbes juga merilis nama Arini Subianto yang berada di
peringkat ke-37 dalam daftar orang terkaya tahun 2017. Arini mewarisi kekayaan
ayahnya, Benny Subianto, yang meninggal pada Januari lalu (2017). Untuk
mengetahui siapa sajakah mereka yang menjadi orang terkaya di Indeonesia,
berikut daftar 50 orang terkaya di Indonesia.
1.
R.
Budi & Michael Hartono, dengan kekayaan USD32,3 miliar yang berasal dari
Djarum
2.
Eka
Tjipta Widjaja dengan kekayaan USD9,1 miliar yang berasal dari CPO
3. Susilo
Wonowidjojo, dengan kekayaan USD8,8 miliar yang berasal dari tembakau
4.
Anthoni
Salim, dengan kekayaan USD6,9 miliar yang berasal dari diversifikasi
5.
Sri
Prakash Lohia, dengan kekayaan USD6,4 miliar yang berasal dari polyester
6. Boenjamin
Setiawan, dengan kekayaan USD3,65 miliar yang berasal dari farmasi
7.
Chairul
Tanjung, dengan kekayaan USD3,6 miliar yang berasal dari diversifikasi
8.
Tahir,
dengan kekayaan USD3,5 miliar yang berasal dari diversifikasi
9.
Mochtar
Riady, dengan kekayaan USD3 miliar yang berasal dari diversifikasi
10. Jogi
Hendra Atmadja dengan kekayaan USD2,7 miliar yang berasal dari bisnis ritel
11. Parajogo
Pangestu dengan kekayaan USD2,6 miliar yang berasal dari petrokimia
12. Murdaya
Poo, dengan kekayaan USD2,2 miliar yang berasal dari diversifikasi
13. Peter
Sondakh, dengan kekayaan USD1,9 miliar yang berasal dari investasi
14. Putera
Sampoerna, dengan kekayaan USD1,8 miliar yang berasal dari investasi
15. Eddy
Katuari, dengan kekayaan USD1,7 miliar yang berasal dari sektor konsumsi
16. Kuncoro
Wibowo, dengan kekayaan USD1,6 miliar yang berasal dari ritel dan perkakas
17. Husodo
Angkosubroto, dengan kekayaan USD1,19 miliar yang berasal dari agri bisnis,
properti dan asuransi
18. Low
Tuck Kwong dengan kekayaan USD1,53 miliar yang berasal dari batubara
19. Theodore
Rachmat dengan kekayaan USD1,5 miliar yang berasal dari diversified
20. Djoko
Susanto, dengan kekayaan USD1,47 miliar yang berasal dari supermarket
21. Ciputra
dengan kekayaan USD1,45 miliar yang berasal dari real estate
22. Ciliandra
Fangiono dengan kekayaan USD1,34 miliar yang berasal dari minyak kelapa sawit
23. Garibaldi
Thohir dengan kekayaan USD1,41 miliar yang berasal dari batu bara
24. Martua
Sitorus dengan kekayaan USD1,4 miliar yang berasal dari minyak kelapa sawit
25. Soegiarto
Adikoesoemo, dengan kekayaan USD1,35 miliar yang berasal dari chemicals
26. Eddy
Kusnadi Sariaatmadja dengan kekayaan USD1,3 miliar yang berasal dari media dan
teknologi
27. Alexander
Tedja, dengan kekayaan USD1,25 miliar yang berasal dari real estate
28.Husain
Djojonegoro dengan kekayaan USD1,2 miliar yang berasal dari konsumer
29. Harjo
Sutanto dengan kekayaan USD1,8 miliar yang berasal dari konsumer
30. Sukanto
Tanoto dengan kekayaan USD1,1 miliar yang berasal dari diversifikasi
31. Hary
Tanoesoedibjo, dengan kekayaan USD1,05 miliar yang berasal dari bisnis media
32. Aksa
Mahmud, dengan kekayaan USD1,04 miliar yang berasal dari sektor cement
33. Kusnan
dan Rusdi Kirana dengan kekayaan USD970 juta yang berasal dari bisnis
penerbangan
34. Bachtiar
Karim dengan kekayaan USD900 juta yang berasal dari bisnis manufaktur
35. Hashim
Djojohadikusumo, dengan kekayaan USD750 juta yang berasal dari sektor
diversifikasi
36. Sjamsul
Nursalim, dengan kekayaan USD830 juta juta yang berasal dari bisnis ban, ritel
37. Arini
Sarraswati Subianto dengan kekayaan USD820 juta yang berasal dari batubara dan
minyak kelapa sawit
38. Sudhamek,
dengan kekayaan USD810 juta juta yang berasal dari sektor konsumsi
39. Achmad
Hamami, dengan kekayaan USD800 juta yang berasal dari sektor peralatan berat
40. Lim
Hariyanto Wijaya Sarwono, dengan kekayaan USD790 juta juta yang berasal dari
CPO
41. Abdul
Rasyid, dengan kekayaan USD780 juta yang berasal dari sektor kayu, CPO
42. Edwin
Soeryadjaya, dengan kekayaan USD720 juta yang berasal dari sektor batu bara,
investasi
43. Osbert
Lyman, dengan kekayaan USD600 juta yang berasal dari bisnis real estate
44. Kartini
Muljadi dengan kekayaan USD680 juta yang berasal dari bisnis farmasi
45. Purnomo
Prawiro, dengan kekayaan USD640 juta yang berasal dari taxi
46. Hartono
Kweefanus dengan kekayaan USD540 yang berasal dari binis makanan
47. Irwan
Hidayat, dengan kekayaan USD500 juta yang berasal dari obat herbal
48. Iwan
Lukmito dengan kekayaan USD490 juta yang berasal dari tekstil
49. Santosa
Handojo dengan kekayaan USD46O juta yang berasal dari unggas dan pengolahan
daging
50. The
Ning King dengan kekayaan USD450 juta yang berasal dari berbagai bisnisnya
(diversifikasi)
Artikel
Terkait : Negara Yang Berdurasi Terlama
Dan Terpendek Saat Puasa
Kekayaan
mereka tentunya hasil jerih payah dan berjuang untuk meraih kesuksesan. Tidak
ada kesuksesan yang diraih dengan instan dan tanpa proses. Mereka telah banyak
belajar dari proses dan perjuangan hidup. Hendaknya perjuangan mereka bisa
menjadi contoh untuk kita terapkan dalam kehidupan kita.
Demikianlah
artikel tentang 50
orang terkaya Indonesia tahun 2017, mudah-mudahan artikel ini bisa menjadi
inspirasi bagi kita agar terus berjuang untuk meraih kesuksesan.
Sumber
:
https://economy.okezone.com/read/2017/11/30/320/1823022/daftar-50-orang-terkaya-indonesia-total-kekayaannya-tembus-rp1-701-triliun
https://bisnis.tempo.co/read/1039903/forbes-total-harta-50-orang-terkaya-ri-tembus-rp-1-700-triliun
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171201172756-92-259527/orang-terkaya-ri-9-tahun-harta-hartono-bersaudara-rp436-t
0 Comments:
Berkomentarlah dengan bijak!