TipsTepat Ngecas Baterai Smartphone – Baterai smartphone adalah salah satu
komponen terpenting dalam penggunaan smartphone itu sendiri. Bagaiamana tidak,
baterai lah penyuplai daya utama sebuah smartphone, tanpa adanya baterai maka
smartphone tidak bisa digunakan sebagaimana semestinya.
Tapi sangat disayangkan,
sebagian besar pengguna smartphone mengeluh dengan performa baterai yang sangat
boros. Sehingga hanya segelintir orang yang hanya benar-benar dapat merawat
baterai mereka dengan baik.
Walaupun banyak produsen
ponsel yang menawarkan fitur baterai besar dan fast charging, tetap saja
baterai tersebut akan cepat habis (lowbat) jika kita pergunakan secara terus
menerus. Bahkan baterai akan lowbat 2 sampai 3 kali dalam sehari, jika kita
memakainya full maksmal untuk bermain game atau menonton youtube secara nonstop
seharian.
Memang pada dasarnya semua
tergantung kapasitas baterai ponsel tersebut. Semakin besar kapasitas baterai
smartphone kita, maka semakin awet daya pemakaiannya. Sebaliknya, semakin kecil
kapasitas baterai, tentunya semakin sering baterai tersebut lowbat.
Yang menyebabkan baterai
sering habis (lowbat) bukan karena usianya yang sudah tua, tetapi karena
penggunaan smartphone yang berlebihan dan tidak terkontrol. Ketika kita tidak
mempunyai waktu luang yang banyak dan tidak sempat mengisi ulang baterai kita.
Apalagi waktu untuk mengecas
ponsel yang memakan waktu yang lama, tentunya itu juga akan menjadi masalah dalam
merawat baterai smartphone. Walaupun ponsel mendukung fitur fast charging. Baterai
juga sama halnya seperti manusia, kita perlu untuk merawatnya agar selalu dalam
kondisi yang sehat.
Dalam pengisian baterai,
kita tidak hanya sekedar memasukkan kabel charge ke port USB saja. Kita sebagai
pengguna harus mengenali waktu yang tepat untuk mengisi daya baterai tersebut. Dengan
mengenali waktu yang tepat dan cara yang tepat maka kemungkinan bisa membuat
baterai tersebut lebih awet.
Tidak dibenarkan membiarkan
ponsel kita semalaman masih dalam kondisi mengisi daya. Baterai juga bisa
kenyang daya seperti manusia, ketika kekenyangan daya maka performa beterai pun
akan menurun.
Menurut Engineer
senior dimotorola, Mark Carlson, sebaiknya pengguna smartphone mengisi baterai ketika menuju kosong daya,
agar tidak menganggu performa smartphone tersebut. Jangan sampai baterai
tersebut benar-benar dalam kondisi kosong, diibaratkan seperti memberi makan
pada manusia yang memang telah mati.
Begitu pula ketika mengisi
daya ketika baterai masih dalam kondisi setengah penuh, karena sama saja dengan
memberi makan pada manusia ketika masih dalam keadaan kenyang. Menurutnya
baterai yang dalam kondisi 10 persen akan menyerap daya lebih cepat, jika
dibandingkan ketika dalam kondisi 50 persen daya.
Selanjutnya ia berpendapat
bahwa mengisi daya yang berlebihan alias overcharging akan mempengaruhi usia
baterai yang akan menjadi lebih pendek. Selain itu, dalam mengisi daya tidak
bisa terlalu sering, isilah daya sesuai dengan kebutuhan saja.
Baterai smartphone mempunya
batasan daya limit. Jika terlalu sering discharge dan melampau batas, maka
performa bateraipun akan menurun. seandainya dalam mengisi baterai adalah dalam
kondisi 10 persen dan membairkannya sampai terisi 100 persen. Siklus ini akan
terhitung satu kali.
Jika kita ngecas baterai
dalam kondisi 50 persen, kemudian mencabutnya saat 100 persen, siklus tersebut
dihitung satu kali pengisian baterai. Sedangkan proses pengisiannya hanya 50
persen saja, tentu mekanisme ini kurang baik dan efisien. Karena rata-rata
baterai smartphone cuma memiliki 500-1.000
kali siklus baterai.
Tips Tepat Ngecas Baterai Smartphone
Berikut akan kami jelaskan
beberapa tips yang tepat dan aman, bagaimana kita ngecasbaterai smartphone agar baterai tersebut tetap terjaga dan awet tahan lama,
bahkan bisa mengecasnya dengan cepat.
1. Charge dalam Kondisi
Baterai 30%
Proses charging yang tepat dan
ideal dalam kondisi 30% sampai 40%. Karena di kisaran tersebut lah kinerja
ponsel akan melambat dan baterai perlu segera di charge.
Jangan sampai ngecas
smartphone dalam kondisi daya 0%, karena mengisi daya ponsel dalam kondisi ini
dapat memperlambat proses pengecasan dan membuat suhu semakin panas, bahkan
dapat memperpendek usia baterai smartphone.
Minimal daya baterai saat
kita ngecas berkisar 20% jika memang terpaksa. Bahkan jika kita sering ngecas
baterai saat daya 15% kebawah justru kurang baik untuk kelangsungan baterai
ponsel. Hal tersebut akan berpengaruh pada umur baterai yang semakin berkurang
dan bisa merusak baterai handphone.
Apalagi ketika daya baterai
benar-benar habis (0%), maka dibutuhkan arus listrik yang lebih untuk mengisi
daya baterai. Karena sebuah studi menemukan smartphone yang diisi tidak pada
saatnya dan terlalu sering diisi bisa memperpendek umur baterai.
Bahkan tidak jarang kita
temukan dimana kondisi smartphone tidak bisa discharge ketika baterai kososng,
kita memerlukan waktu yang agak lama agar bisa terisi kembali. Hal tersebut
terjadi karena perlu sebuah arus listrik yang lebih besar untuk menghidupkan
ponsel ketika baterai dalam kondisi kosong.
2. Ngecas Baterai Tidak
Sampai Full
Baterai lithium-ion, bagi
pengguna yang memakai baterai jenis ini, disarankan untuk mengisi baterai tidak
sampai penuh atau full 100 persen. Hal tersebut disebabkan karena tegangan yang
semakin tinggi bisa menekan baterai dan memperpendek masa pemakain baterai.
Menurut beberapa sumber, pengisian
baterai smartphone memang disarankan agar tidak sampai pada 100%, pengisian
yang ideal hanya sampai 80% saja. Justru sering mengisi daya sampai full pada
beberapa smartphone berpotensi memperpendek umur baterai.
Mengisi baterai yang melebihi
dari 80% daya, bisa mengakibatkan smartphone overheat, yang pada akhirnya
berpengaruh terhadap umur baterai. Hal ini kita lakukan tidak hanya pada
baterai lithium-ion saja, tapi juga baterai terbaru (modern) agar baterai kita
tetap awet.
3. Gunakan Charger Original
Biasanya setiap vendor
ponsel sudah menghitung seberapa besar tegangan dan aliran arus yang pas untuk
setiap perangkatnya yang telah disesuaikan dengan kapasitas daya baterai. Tentunya
hal ini juga telah menjalani pengontrolan mutu yang ketat yang menjadi SOP
pabrikan sebelum merilisnya ke pasar.
Oleh karena itu, sebaiknya
kita selalu menggunakan charger original saat kita isi daya baterai smartphone
kita. Karena penggunaan charger original akan mempercepat pengisian daya, membuat baterai lebih awet dan dinilai lebih
optimal dalam melakukan pengisian daya pada ponsel..
Seandainya kita memakai
charger orang lain kita bisa memakai charger yang mempunyai tipe yang sama
dibagian arus ampere. Karena ada charger yang mempunyai arus 2A dan ada juga
yang 1A. Tentunya hal ini akan berpengaruh pada proses pengecasan yang berbeda.
Tidak hanya itu saja, pemakaian tipe arus yang berbeda akan berdampak negatif
pada ponsel kita.
Selain itu, tidak sedikit
charger yang tidak original (KW) mempunyai kualitas buruk yang bisa berakibat
fatal pada baterai ponsel. Sering memakai charger yang berbeda-beda dapat
mempengaruhi kualitas, umur, dan performa baterai ponsel. Jika kita ingin
memakai charger lain, perhatikan kualitas charger tersebut dengan mengecek
voltase dan juga ampere dibagian kepala charger.
Perlu kita perhatikan bahwa kualitas
baterai KW diragukan, karena memiliki kualitas di bawah standard (tidak sesuai
prosedur pabrik). Karena dengan konfigurasi yang pas, tentunya akan terhindar
dari suhu panas karena pengisian sesuai dengan prosedur kebutuhan baterai kita.
Berbeda ketika kita
menggunakan charger sembarangan, bisa jadi arus yang masuk ke baterai handphone
kita bisa lebih besar atau mungkin lebih kecil. Hal ini justru dapat membuat
baterai lambat penuh dan mungkin overheat (menjadi panas).
Hindari memakai charger yang
berbeda, apalagi charger tersebut merupakan dari merek yang berbeda. Tentu akan
terdapat perbedaan konfigurasi. Apabila kita menggunakan charger tidak original
dan daya ampere lebih tinggi, memang membuat daya pengisian ulang lebih cepat.
Tidak menolak kemungkinan,
hal tersebut akan mempengaruhi umur baterai pada ponsel akan semakin pendek. Untuk
mengetahui proses pengisian daya baterai yang tidak stabil dari kepala charger dan smartphone yang cepat
panas saat proses pengisian baterai.
4. Gunakan Baterai
Smartphone Original
Penggunaan baterai original
merupakan pilihan yang paling tepat, karena berpengaruh juga pada penggunaan
smartphone yang kita gunakan. Penggunaan baterai yang tidak original, akan
berdampak buruk pada ponsel kita.
Karena terkadang jika kita
charger memakai baterai yang bukan bawaannya atau tidak original maka pengisian
daya akan lebih lama jika dibandingkan dengan baterai bawaan.
Oleh karena itu jika baterai
ponsel kita sudah rusak atau drop, hendaknya menggantikannya dengan baterai
yang tetap original. Agar baterai dan juga handphone tetap stabil saat digunakan.
Penggunaan baterai KW atau palsu berpotensi merusak smartphone kita.
5. Jangan Menggunakan Ponsel
Ketika Sedang Di-charge
Ketika sedang asyik memakai
smartphone, entah ketika main game, ngeyoutube, scroll sosial media, eksis didunia
maya ataupun sedang chattingan, tiba-tiba baterai habis. Beberapa ada yang
tetap nekat untuk tetap menggunakan smartphonenya.
Hal tersebut bisa memicu
berkurangnya kinerja baterai dan juga kinerja smartphone yang sedang digunakan,
karena daya yang keluar dan masuk saling bersamaan dan akan memperbesar
tegangan.
Karena menggunakan handphone
yang sedang di charger seperti telepon atau kegiatan lainnya, membuat proses
pengisian baterai smartphone tergangu. Daya baterai bukan bertambah, melainkan
berkurang karena daya keluar tidak seimbang dengan daya yang masuk pada baterai
smartphone.
Yang tidak boleh dan cepat
merusak baterai handphone adalah ketika kita menggunakannya disaat sedang ngecas.
Efek yang akan dirasakan nantinya adalah baterai smartphone cepat habis.
6. Aktifkan Mode Pesawat
Ketika mengisi daya baterai
ponsel hendaknya mengaktifkan mode pesawat, maka semua jaringan akan terputus.
Dengan demikian akan mempercepat pengisian daya baterai sebab baterai tidak
begitu banyak mengkonsumsi daya, jika semua koneksi dalam keadaan tidak aktif.
Dengan begitu, ponsel tidak
lagi perlu bekerja keras menangkap atau mencari sinyal. Maka, ponsel pun bisa 2X
lebih cepat terisi di bandingkan ketika semua fitur tersebut dalam keadaan
aktif.
7. Matikan Fitur Auto-Update
Jika fitur Auto-Update tetap
aktif, akan banyak memakai daya baterai. Oleh karena itu, saat pengisian daya
baterai harus kita matikan. Dengan mematikan fitur ini maka pengisian baterai
akan lebih cepat. Biasanya fitur ini muncul/aktif jika ponsel terhubung dengan
koneksi wifi, terutama untuk aplikasi pada mode stand-by.
8. Install Aplikasi
Pendukung
Untuk mempercepat proses
pengisian baterai smartphone ternyata bisa juga dengan menggunakan aplikasi. Aplikasi
yang biasa dipakai adalah Fast Charging.
Aplikasi ini bisa membuat pengisian lebih cepat 20 persen bahkan sampai 40
persen tergantung jenis dari smartphone yang kita gunakan.
9. Melepaskan Casing Smartphone
Mungkin banyak yang
mengesampingkan cara ini, tidak hanya dianggap tidak penting tapi mungkin
banyak yang tidak tahu dan bahkan dianggap aneh. Tapi justru penggunaan case
pelindung ponsel dapat menambah temperatur smatrphone kita menjadi lebih panas
dan bisa memperlambat pengisian baterai smartphone kita.
Oleh karena itu, lepaskan
case pelindung jika ingin mempercepat pengisian baterai dan temperaturnya akan
tetap stabil. Ada beberapa tipe ponsel yang biasanya menjadi hangat ketika
dicas sedanggkan casing masih terpasang. Hal tersebut disebabkan terhambatnya
pembuangan hawa panas ketika sedang melakukan pengisian.
Walaupun untuk smartphone
terbaru (modern) hal ini tidak terlalu relevan. Tetapi alangkah lebih baik jika
kita melepaskan casingnya, karena secara logika jika terhambatnya pembuangan
hawa dan temperaturnya meningkat maka akan membuat ponsel tidak stabil dan
cepat panas.
Dalam proses pengisian
baterai, ada hawa panas yang dikeluarkan dari body sebuah handphone. Saat casingnya
tidak dilepas, maka hawa panas tidak keluar secara cepat yang biasanya
mengakibatkan handphone mudah panas.
Dengan
melepaskan casing saat smartphone sedang mengisi daya, bisa membantu
ponsel dan muatan baterai berada pada suhu yang nyaman (stabil).
Oleh karena itu, lebih baik
melepas casing smartphone saat mengisi daya. Tujuannya adalah agar panas pada
bodi smartphone bisa menguap dan tak membuat smartphone mengalami overheating.
10. Menurunkan Kontras Layar
HP
Jika kita memang mengecas
ponsel dalam keadaan menyala, sebaiknya kontras layar smartphone direndahkan.
Karena kontras layar merupakan faktor utama yang membuat baterai smartphone
lebih cepat habis saat digunakan.
Oleh karena itu, agar proses
pengecasan berjalan dengan baik, hendaknya kita menurunkan kontras layar ponsel
kita. Sebab semakin terang kontras layar handphone, maka semakin tinggi pula
konsumsi daya yang digunakan.
11. Nonaktifkan Smartphone
Cara inilah yang dianggap
paling ampuh untuk mempercepat pengisian baterai ponsel kita. Tidak hanya
mempercepat pengisian baterai, tapi juga bisa memperpanjang usai baterai smartphone.
Metode ini sama halnya dengan mengaktifkan mode pesawat, bahkan lebih efektif.
Hal tersebut karena baterai tidak mengeluarkan daya (tidak digunakan) sama
sekali pada saat proses pengecasan.
Berbeda ketika ngecas baterai smartphone dalam kondisi menyala, daya baterai setidaknya tetap terpakai
untuk menjalankan sistem. Terlebih lagi jika koneksi internet sedang aktif,
maka pengisian baterai akan memerlukan waktu yang lebih lama dari pada saat
kondisi ponsel mati.
12. Mambatasi Penggunaan Power
Bank
Power bank merupakan alat
elektronik yang biasa kita bawa kemana saja ketika hendak bepergian. Karena
power bank bisa membantu kita saat-saat darurat ketika baterai handphone
kosong.
Penggunaan power bank
tentunya sah-sah saja untuk mengisi daya handphone. Penggunaannya yang menjadi
masalah adalah ketika dipakai terlalu sering, karena memakai alat ini terus
menerus berpotensi akan membuat umur dari baterai ponsel menjadi berkurang.
Bahkan bisa membuat baterai
handphone rusak dan drop, apalagi jika kita menggunakan power bank abal-abal.
Hendaknya kita pergunakan disaat yang mendesak saja, seperti dalam perjalanan,
mati lampu dan waktu-waktu yang lainnya yang sulit menggunakan listrik.
Power Bank berperan dalam
menggantikan kepala charger smartphone kita. Dengan demikian kita bisa paham
bahwa Power Bank sama seperti kepala charger yang tidak asli, bahkan lebih
parah dari itu.
Karena dengan menggunakan
power bank, aliran arus listrik tidak cocok dan tidak akan stabil dalam proses
pengisian baterai ponsel kita. Akibatnya smartphone akan cepat panas, umur
baterai tidak tahan lama alias akan drop.
13. Hindari Ngecas Lewat
port USB PC / Laptop
Mengisi baterai yang baik
adalah ketika kita langsung mencolok ke stop kontak atau terminal colokan
listrik. Jangan mengisi baterai ponsel dengan menggunakan port USB komputer.
Jika dalam keadaan darurat
tentunya tidak menjadi masalah, tetapi perlu kita ketahui bahwa mengisi daya
lewat port USB komputer ataupun laptop cenderung lambat karena arus yang masuk
biasanya hanya 0,5 A saja.
Selain proses pengecasannya
yang lambat, memakai port USB juga bisa membebani kinerja baterai smartphone. Oleh
karena itu, hindari sering ngecas
baterai smartphone dengan port USB komputer atau laptop, tapi langsung saja
mencolokkannya ke arus listrik agar baterai tetap stabil dan lebih awet
dipergunakan.
USB laptop atau komputer
memiliki daya yang berbeda dengan charger asli smartphone. Karena memang desain
USB bukan untuk charging, melainkan untuk transfer data dan untuk port hardware
selain charging.
Menggunakan port USB juga
bisa menyebabkan handphone kita terserang malware dan virus. Karena kita tidak
pernah tahu apakah PC atau laptop yang kita gunakan untuk mengecas handphone
tersebut mengandung virus atau tidak. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam
mempergunakan port USB computer atau laptop.
14. Ngecas HP di Pagi Hari
Banyak yang melakukan hal
ini dengan menganggap semuanya baik-baik saja. karena mereka berpikir bahwa
setelah bangun tidur smartphone sudah terisi penuh. Walaupun smartphone jaman
sekarang sudah ada fitur pemutus arus otomatis ketika daya baterai sudah terisi
penuh, hal tersebut berbeda pada jaman dahulu yang jika penuh harus kita cabut
agar tidak merusak baterai.
Tetapi untuk antisipasi agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya fiturnya error atau tidak
berfungsi, baterai tidak original sehingga cepat panas, atau charger yang tidak
original sehingga arus yang masuk tidak stabil. Jika beberapa hal itu terjadi atau
salah satu saja bisa memperngaruhi baterai, sehingga bisa memperpendek umur
baterai, bahkan membuat baterai tersebut cepat rusak.
Oleh karena itu hindari
mengecas baterai pada malam hari, untuk mengidari dari hal-hal yang tidak
diinginkan. Sebaiknya kita ngecas baterai pada pagi hari, setelah subuh agar
baterai tetap stabil dan jika terjadi hal yang tidak diinginkan kita sudah
terbangun dan siap siaga untuk melepaskannya dari colokan listrik.
Untuk smartphone yang belum
mempunyai pemutus otomatis ketika sudah penuh, hendaknya mengecas smartphone
saat tidur dan membiarkannya terus terisi saat penuh agar dihindari. Karena hal
tersebut akan membebani kinerja smartphone kita. Kita cari waktu yang tepat
(dipagi hari) agar bisa sesuai dengan proporsi dan tidak membebani kinerja
baterai.
15. Jangan Ditinggal Tidur
Memang smartphone zaman now
sudah mempunyai pemutus arus otomatis ketika daya baterai penuh. jadi banyak
orang yang tidak kahawatir mengecas ponsel ditinggal tidur. Namun perlu kita
ketahui bahwa ngecas smartphone yang baik adalah ketika kita bisa mengawasinya,
baik itu dipagi hari, siang atau sore hari.
Mengisi daya yang berlebihan
secara terus menerus, dapat menyebabkan timbulnya lapisan
lithium metalik, hal tersebut jika kita lakukan dalam waktu yang lama maka
bisa mengurangi stabilitas baterai dan membuat sistem mengalami malfungsi dan
reboot.
Alasan selanjutnya adalah
mengecas baterai terlalu lama akan membuat baterai terisi 100 persen, tentunya hal
tersebut tidak baik untuk baterai kita. Kemudian alasan terakhir, membiarkan
smartphone dalam waktu yang lama semalaman akan membuat panas yang berlebihan
dan akan mengakibatkan pemborosan daya yang terbuang sia-sia setelah kapasitas
baterai penuh.
Jika hal ini berlangsung
lebih dari 2-3 jam, ini bisa jadi masalah. Karena baterai Li-ion biasanya
mencapai kapasitas 100 persen setelah diisi daya antara 2-3 jam. Kalau hal ini
terus berlangsung, suhu baterai bisa naik terlalu tinggi dan tentu merusak
perangkat. Ancaman lain yang kini sering terjadi adalah smartphone meledak.
16. Suhu tinggi
Musuh dari baterai yang awet
adalah suhu tinggi. Kunci utama untuk memperpenjang umur baterai adalah kita
bisa mengontrol temperatur. Seperti halnya tegangan tinggi, temperatur yang
tinggi akan menekan baterai dan membuat kapasitas baterai hilang dengan cepat,
jika dibandingkan menjaga ponsel dalam temperatur yang rendah.
Menjaga smartphone dalam suhu
25-30 derajat celsius akan menjaga kapasitas baterai di angka 80 persen.
Jika menyimpannya dalam suhu 40 derajat celsius, maka kapasitas baterai akan
terjaga 65 persen, dan di suhu 60 derajat celsius atau 140 fahrenheit hanya
akan memperpendek usia baterai dalam tiga bulan.
Sebaiknya lama mengisi daya
sesuai dengan kebutuhan saja tanpa harus membiarkannya penuh. dengan demikian
masalah overheating bisa dihindari. Perlu kita ketahui bahwa suhu dingin
merupakan suhu yang paling efektif bagi perangkat ponsel kita.
17. Gunakan Mode Hemat
Baterai
Selain mode pesawat kita
juga bisa memakai fitur android yang lain yaitu mode hemat baterai. Jika kita
ingin cepat mengisi baterai kita bisa mengaktifkan fitur ini. Untuk
mengaktifkannya cukup mudah. Kita hanya perlu menuju ke menu Pengaturan >
Baterai > Penghemat Baterai.
18. Matikan Fitur yang Tak
Perlu
Untuk mempercepat dalam
pengisian baterai smartphone kita bisa mematikan fitur-fitur yang sekiranya
tidak perlu diaktifkan. Dengan tidak aktifnya fitur-fitur yang tidak diperlukan
maka smartphone tidak terlalu terbebani sehingga pengisian akan menjadi lebih
efektif.
Adapun contoh dari fitur-fitur
tersebut misalnya saja Bluetooth, GPS, Wi-Fi, atau NFC. Disadari atau tidak,
fitur-fitur ini cukup menyedot daya baterai.
19. Memperhatikan Lingkungan
Tempat Ngecas Smartphone
Mengisi daya smartphone di
sembarang tempat rupanya bisa menimbulkan bahaya. Seperti disebutkan di atas,
baterai Li-ion memiliki temperatur tertentu. Jika kita meletakkan ponsel di
tempat yang begitu panas, otomatis suhu ponsel pun bisa meningkat dan itu bukan
hal yang baik.
Pada sisi lain, menempatkan
smartphone di area dengan suhu sangat rendah seperti di depan AC juga bisa
menyebabkan masalah. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan dimana tempat
saat mengisi daya, jangan di tempat yang terlalu panas dan jangan di tempat
yang temperaturnya terlalu dingin.
Tujuan utama dari
menghindari kesalahan ini adalah agar baterai smartphone awet, tahan lama dan
sesuai dengan pedoman penggunaan yang dikeluarkan oleh pabrikannya. Juga guna
menghindari kejadian smartphone meledak karena overheating saat mencharge.
Baterai ponsel yang terjaga
kondisinya tentu akan membantu menjaga produktivitas dan aktivitas kegiatan
sehari-hari. Dengan demikian maka baterai akan terjaga dengan aman dan tidak
mudah rusak, sehingga kita tidak khawatir untuk menggantinya dalam waktu dekat.
Baca Juga : Belajar Service Handphone (Smartphone) Secara Otodidak
Baca Juga : Belajar Service Handphone (Smartphone) Secara Otodidak
20. Sesuai Kebutuhan
Mengisi baterai bisa
disesuaikan dengan kebutuhan kita. Mengisi baterai yang terlalu sering justru
akan cepat menghabiskan siklus dari baterai itu sendiri. Isilah ketika baterai
tersebut belum benar-benar habis. Kemudian pilihlah waktu yang tepat, agar kita
bisa mengawasi dan tidak kita biarkan begitu saja.
Pengisian sesuai kebutuhan
akan membuat baterai lebih awet dan tahan lama, sehingga kita tidak khawatir
untuk cepat-cepat menggantikannya dengan baterai yang baru.
Mengisi ulang smartphone
terlalu sering hanya akan membuat siklus baterai smartphone kamu cepat habis.
Sebaiknya isi ulang sesuai kebutuhan, yakni saat baterai mau habis dan sisa
10%.
Saat baterai 10% dan diisi
ulang jadi 100%, ini akan dihitung satu siklus. Begitu juga jika diisi ulang
saat baterai masih sisa 60% lalu penuh jadi 100%, tetap dihitung satu siklus.
Jelas ini tidak efisien, karena rata-rata baterai smartphone cuma memiliki
500-1.000 kali siklus baterai.
Waktu Terbaik Untuk Ngecas Smartphone
1. Ngecas Smartphone Dipagi
Hari
Seperti yang telah
dijelaskan diatas bahwa pengecasan yang baik adalah ketika dipagi hari. Karena
dengan mengisi daya baterai dipagi hari kita bisa mengawasinya secara langsung,
sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka kita dalam keadaan
siap siaga.
2. Ketika Daya Baterai Dalam
Kondisi 30%
Kondisi yang ideal adalah
ketika daya baterai 30%. Karena pada waktu itu baterai masih menyimpan daya
untuk bisa menopang kinerja smartphone dan juga proses pengecasan berjalan
dengan lebih stabil dan cepat. Sehingga kondisi smartphone akan lebih stabil.
3. Sesuai Kebutuhan
Waktu yang paling tepat
untuk ngecas baterai smartrhone tentunya sesuai dengan kebutuhan kita. Ketika
baterai habis dan kita memerlukan smartphone untuk melakukan aktivitas, maka
disaat itulah waktu yang tepat untuk ngecas smartphone kita. Tentunya kita juga
harus memperhatikan waktu yang tepat dan daya yang pas (daya 30%) ketika ingin
mengecasnya.
Demikian cara ngecas HP yang benar Anda. Mudah-mudahan dengan artikel ini bisa
memberikan sedikit pencerahan, agar kita bisa menjaga baterai smartphone dengan
baik dan benar. Sehingga baterai akan awet dan tahan lama. Semoga bermanfaat !.
Sumber :
https://styleintech.com/tips-tepat-isi-baterai-smartphone
https://inet.detik.com/tips-dan-trik/d-4058331/tips-bikin-pengisian-baterai-ponsel-lebih-cepat
https://carisinyal.com/cara-ngecas-hp-yang-benar
https://selular.id/2017/08/tips-mengisi-baterai-ponsel-agar-awet-dan-tahan-lama
https://jalantikus.com/gadgets/waktu-terbaik-untuk-charge-hp
0 Comments:
Berkomentarlah dengan bijak!