Cerita pemuda yang
berprofesi sebagai tukang cuci motor dan mobil buktikan baktinya kepada sang
ibu viral di media sosial. Pemuda itu akrab disapa Yudhi. Rasa cinta terhadap
sosok perempuan yang telah melahirkannya, membuatnya rela memboyong sang ibu ke
mana ia bekerja.
Kisah inspiratif sekaligus
pilu itu viral di media sosial, khususnya Facebook. Salah satunya setelah
diunggah oleh pemilik akun bernama Wardi Milano, Minggu (15/3).
Dalam unggahan itu,
disebutkan bahwa Yudhi bekerja di sebuah pencucian mobil dan motor di Lukah
Pandan, Solok Selatan, Sumatera Barat. Namun, di sela-sela pekerjaannya itu, ia
harus merawat sang ibunda yang lumpuh.
Yudhi harus menerima
kenyataan pahit ditinggal sang ayah. Saat itu ia masih duduk di bangku kelas 2
SD. Tak hanya itu, semenjak kepergian sang ayah, kondisi sang ibunda pun
menurun akibat stroke hingga mengalami kelumpuhan. Puncaknya, semua harta dan
tempat tinggal Yudhi akhirnya dijual demi kelangsungan hidup dan pengobatan
sang ibu.
"Waktu Yudhi kelas 2
SD, ayahnya meninggal. Sejak saat itu, kesehatan ibunya menurun sampai
lumpuh," tulisnya.
Sejak saat itu, mereka tidak
lagi memiliki tempat tinggal. Sementara kondisi sang ibu semakin menurun. Yudhi
pun mencoba mencari pekerjaan, sembari memboyong ibunya, mengingat mereka tidak
lagi memiliki tempat tinggal.
Beruntung, seorang pemiliki
pencucian mobil dan motor berbaik hati kepada Yudhi. Ia berkenan menerima
pemuda Solok itu bekerja di tempatnya. Tidak hanya itu, sang pemilik juga
memberikan tempat tinggal Yudhi dan ibunya. Bahkan, Yudhi juga diberi
keleluasaan mengurus sang ibu ketika tengah bekerja.
Kondisi sang ibu yang lumpuh
membuat Yudhi harus bekerja keras. Seorang diri ia membopong sang ibu ketika
hendak buang hajat, menyuapi makan, memandikan, memakaikan baju, juga dalam
hal-hal lainnya.
"Setiap buang hajat dan
mandi, Yudhi menggendong ibunya," lanjut Wardi Milano.
Dalam sebuah kesempatan, tim
Berita Viral sempat mengobrol langsung dengan Yudhi melalui sambungan telepon,
Rabu (18/3). Terkait foto dan cerita viral yang beredar, ia membenarkan hal
itu.
Pemuda bernama lengkap Yudhi
Satria itu menceritakan, sebenarnya dirinya memiliki seorang kakak perempuan.
Namun, sang kakak yang juga memiliki kekurangan, kini telah menikah dan tinggal
bersama suaminya. Hal itulah yang membuat Yudhi memilih mengurus sang ibu,
Watmiati (56), seorang diri dengan segala keterbatasannya.
"Saya anak kedua. Kakak
saya sudah menikah dan kini tinggal bersama suaminya. Dia (kakak Yudhi) juga
punya kekurangan, jadi saya memilih mengurus ibu saya sendirian," terang
Yudhi saat dihubungi via telepon.
Yudhi bercerita, setiap hari
dirinya mulai bekerja dari pagi hingga sore sebagai tukang cuci mobil dan motor
milik orang lain. Dari hasil pekerjaannya itu, ia mendapatkan upah sekitar Rp
60 ribu per hari. Beruntung, sang pemilik cucian motor dan mobil tempat ia
bekerja berbaik hati memberikan tempat tinggal. Setidaknya, itu membuatnya dan
sang ibu bisa sedikit lebih tenang.
Keterbatasan ekonomi membuat
pemuda yang kini berusia 26 tahun itu belum bisa membawa sang ibu berobat. Ia
hanya bisa memberikan waktunya untuk merawat sang ibu. Terlebih, bagi Yudhi,
sang ibu adalah satu-satunya harta paling berharga yang saat ini ia miliki,
begitu pun sebaliknya.
"Bagaimana pun dia
adalah ibu saya. Dia yang telah melahirkan saya dan membesarkan saya. Apa pun
yang saya lakukan saat ini tidak ada apa-apanya dibanding pengorbanannya kepada
saya," lanjut Yudhi.
Namun, ada kekhawatiran yang
selalu menghinggapi pikirannya. Ia takut ketika suatu saat dirinya tidak lagi
bisa ada untuk sang ibu. Ia takut ketika tidak bisa lagi memberikan baktinya
kepada ibunda tercinta.
"Saya tidak akan pernah
sia-siakan ibu saya. Tapi satu ketakutan saya. Ketika Allah lebih dulu
memanggil saya, siapa yang akan menjaga ibu saya?" pungkas Yudhi.
0 Comments:
Berkomentarlah dengan bijak!