Pada pembahasan
kali ini akan membahas tentang mahasiswa aceh yang temukan alat pemutus (penonaktif) sinyal hp di masjid. Ponsel yang aktif
dan bersuara saat sholat di masjid, tentu cukup mengganggu para jamaah dalam
melakukan ibadah. Jemaah menjadi tidak khusyu’ ketika menjalankan sholat akibat
konsentrasinya terganggu oleh bunyi ponsel.
Masalah tersebut
menarik perhatian dua mahasiswa Zuyadi dan Yulidatullah, Program Studi
Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Terbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Ar Raniry Banda Aceh. Keduanya berhasil menciptakan alat pemutus sinyal
ponsel di dalam masjid.
Zuyadi dan
Yulidatullah mahasiswa asal aceh Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
(PTE), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN)
Ar-Raniry Banda Aceh, berhasil menciptakan sebuah alat yang berfungsi mematikan
sinyal handphone dan sejenisnya di dalam masjid. Alat ini diberi nama Islamic
Jammer.
Karya kedua
mahasiswa aceh tersebut menjadi salah satu karya mahasiswa Aceh yang dipamerkan
di stand UIN Ar-Raniry di ajang International Islamic Education Expo
(IIEE) tahun 2017. Pameran tersebut digelar di ICE BSD Serpong, Tangerang
Selatan (Tangsel), Banten, 21-24 November 2017.
Artikel Terkait
: Gadis
Asal Kebumen Ciptakan Aplikasi Tandingan WhatsApp
Mereka berdua
di bawah bimbingan Dr Silahuddin MPd dan Muhamad Ihsan, Islamic Jammer
dibuat untuk bisa dipergunakan di masjid-masjid dalam radius 15 hingga 20
meter. Zuyadi mengungkapkan bahwa dengan mematikan sinyal maka para
jamaah dapat melaksanakan shalat dengan khusyu’.
Ia menjelaskan
bahwa Alat tesebut dapat membantu para jamaah yang akan melaksanakan shalat di
masjid atau mushala dan tempat ibadah lainnya. Alat tersebut dapat diformat
atau distel dengan waktu tertentu, misalnya dapat mematikan sinyal HP pada saat
iqamah sampai selesainya pelaksanaan shalat. Demikianlah penjelasannya dalam
rilis UIN Ar-Raniry yang diterima Republika.co.id,
Selasa (21/11).
Yulidatullah juga
mengungkapkan bahwa karya mereka tersebut saat ini masih dalam tahap
pengembangan. Saat ini alat yang dapat mematikan sinyal HP tersebut masih
menggunakan peralatan seadanya. Kedepannya kedua mahasiswa tersebut akan
mengembangkan alat itu dengan radius dan jangkauan yang lebih luas.
Yuli menjelaskan
bahwa Alat yang terpasang pada Islamic Jammer dapat melacak sinyal HP yang ada
di sekitarnya. Jika alat tersebut digunakan di masjid, maka seluruh HP
jamaah secara otomatis akan dinonaktifkan sinyalnya, dalam jangka waktu yang
ditentukan atau diformat pada alat tersebut sesuai kebutuhan.
Artikel Terkait
: Mobil
Berbahan Bakar Air Karya Anak Bangsa
Dekan FTK UIN
Ar-Raniry, Dr Mujiburrahman MAg mengatakan, pimpinan sangat mengapresiasi
karya mahasiswa PTE. Karena karya mereka akan sangat membantu kenyamanan para
jamaah saat melaksanakan shalat di masjid atau menasah, jika alat tersebut
digunakan di sana.
Mujib
mengungkapkan bahwa Alat yang diciptakan tersebut juga telah mendapatkan
penghargaan dari Universitas Ubudiyah Indonesia dan penghargaan Special Award
dari Korea. Oleh karena itu pimpinan akan mendukung penuh untuk pengembangan
alat tersebut.
Wakil Rektor II
UIN Ar-Raniry, Luthfi Aunie MA mengatakan, ada beberapa karya dosen dan
mahasiswa UIN Ar-Raniry yang dipamerkan di International Islamic
Education Expo tahun 2017 di Serpong, selain Islamic Jammer ada juga jurnal
dosen dan beberapa karya lainnya.
Dengan adanya
alat tersebut maka ibadah dalam masjid ataupun mushola bisa lebih khusyu’,
tidak terganggu dengan bunyi ponsel yang berdering. Selain bermanfaat untuk
kita tentunya penemuan tersebut juga mengharumkan nama baik bangsa Indonesia,
kita bisa membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mempunyai orang-orang hebat
dalam bidang teknologi.
Artikel Terkait
: Kisah
Naufal yang Menemukan Energi Listrik dari Pohon Kedondong
Kita
mengharapkan penemuan ini bisa dikembangkan lagi, agar penemuan ini bisa
diberdayakan diseluruh Indonesia. Karena masjid ataupun tempat ibadah di negara
kita ini sangat banyak, sehingga siapapun yang beribadah ditempat-tempat ibadah
bisa melaksanakan ibadah mereka dengan baik dan khusyu’.
Dari kisah ini
kita bisa belajar untuk terus berusaha untuk berbuat dan berkarya demi negeri
kita yang tercinta ini, penemuan ini adalah penemuan penomenal. Penemuan yang
layak dikembangkan dan diberdayakan untuk kepentingan dan kebaikan bersama bagi
mereka yang menjalankan ibadahnya.
Kedua mahasiswa
aceh ini adalah contoh yang baik yang perlu menjadi contoh bagi para pemuda
Indonesia untuk berkarya demi bangsa Indonesia. Teruslah berusaha dan jangan
menyerah, ada saatnya karya kita bisa diterima dan bermanfaat untuk orang
banyak.
Selain itu karya
yang penomenal ini hendaknya bisa dikembangkan oleh mereka yang punya wewenang
untuk mengenmbangkannya. Karya seperti ini harus didukung dan di kembangkan
bersama karena karya ini adalah karya penomenal yang bakal mengharumkan nama
bangsa.
Jangan sampai
karya ini senasip dengan karya-karya yang lainnya yang dieksekusi oleh negara
lain, karena tidak didukung oleh pemerintah sehingga negara lainlah yang
memakai karya tersebut bahkan menjadi karya negara tersebut.
0 Comments:
Berkomentarlah dengan bijak!